Sinar mentari pagi menyelinap melalui jendela kamarku. Memaksa
masuk meski gorden jendela telah rapat menutupinya. Namun ia tak kuasa
membentengi sinar-sinar mentari yang seolah merajai suasana pagi yang cerah itu.
Dengan rasa malas aku bangkit untuk kedua kalinya setelah
sebelumnya waktu shubuh telah pergi kemasjid. Segera kurapihkan tempat tidur
dan laptop beserta teman-temannya (buku, qur’an, HP, flashdisk, dll) yang berantakan
diatas karpet merah. Kutengok teman sekamarku, Dede Sumardi yang tepat berada
disampingku, ternyata ia masih nyenyak tidur diatas kasur busa yang empuk. Hmm..
emang terbukti nikmat sekali ba’da sholat shubuh tidur lagi. Meskipun tidak
sehat dan kata orang tua rezeki kita akan
dipatok ayam. Whatever lah...
dipatok ayam. Whatever lah...
Hari ini aku tak ada agenda apa-apa. Kosong. Karena memang sengaja
aku tak mau pergi kemana-mana karena kemarin telah janjian dengan seorang adik
tingkat waktu di Rohis SMA dulu di Bandar Lampung. Ukhti Eti namanya. Ia
mendapatkan tugas PKL dari kampusnya yang berada di Bandar Lampung ke Balai
Benih Padi yang berada di daerah Punggur, Lampung Tengah. Ia minta bantuan
padaku letak daerah punggur dimana, yang ia dengar dari temannya katanya tak
jauh dari daerah Metro tempatku menimba ilmu. Betul memang. Punggur tak jauh
dari Metro.
Untuk memastikan kedatangannya yang telah kami sepakati akan
bertemu di terminal kota Metro, aku mengirim sebuah pesan singkat padanya.
“Aslm, Ukh gimana jadi brangkat ke Punggur pagi ini?” begitu kira-kira isi
SMS-ku. Tak berapa lama ia membalas SMS-ku. “Afwan kak ana sudah di metro, ndak
jd minta tlgnya. Cz udah dikasih tau arah mau kepunggurnya. Jzklh khoir.”
Demikan balasannya. Gubrak!!! Ya sudahlah, It’s Okey.
Bingung mau ngapain nih hari, akhirnya aku buka laptop. Gak jelas
apa yang akan aku kerjakan. Mulai dari nyetel nasyid, baca-baca artikel, otak-atik
corel draw dan movie maker, nengok sebentar garapan skripsiku, dan akhirnya
jatuh ke nonton film.
Ditengah keseriusanku melihat aksi Jet Li beradu silat dengan
lawannya di Film Mummy 3, tiba-tiba temanku Hamim nelpon.
“Assalamu’alaikum, Mad ntar syukuran ya?” Katanya mengawali
pembicaraan.
“Wa’alaikumussalam, syukuran apaan Mim?” Jawabku.
“Masa’ sih belum tau, antum juara 1 lomba foto Aku Cinta Buku
Bersama FLP Lampung loh.” Tegasnya.
“Iya tah? Antum tau dari mana?”Campur aduk perasaanku tak karuan.
“Barusan ana buka FB, ada infonya disitu.” Tegasnya kembali.
“Alhamdulillaaaah” Jawabku dengan rasa gembira sekaligus memutuskan
telepon.
Dan seketika itu juga aku langsung membuka account FB-ku melalui
HP. Ternyata benar yang dikatakan Hamim, aku juara 1 lomba foto Aku Cinta Buku
Bersama FLP Lampung. Akhirnya koment demi koment terlontar di status FB FLP
Wilayah Lampung, penyelenggara lombanya. Tak lupa ucapan selamat membanjiri
statusnya. Duh.. senangnya.
Foto "Aku Cinta Buku With FLP" Yang menjadi pemenang pertamanya
Hingga akhirnya rasa suka cita menyambut kemenangan itu masih
menggelayuti diriku sampai dengan malam ini. Gambaran hadiah yang dijanjikan
oleh penyelenggara mengusik pikiranku. Pulsa 20 ribu, paket Buku-buku FLP dan
souvenir FLP. Waaah gak kebayang betapa beruntungnya diriku, sesuailah
dengan perjuanganku saat mulai menggarap fotonya. Mulai dari proses kreatif yang
melibatkan adik-adik tingkatku (Diyaurrahman Sang Fotografer, Nurrohman dan
Rahmat Sang Pengatur gaya dan buku) hingga sampe dikatakan kurang kerjaan menumpuk-numpukkan
buku disekujur tubuhku. Beban mental juga nih. Tapi akhirnya membuahkan hasil
yang menggembirakan bagiku juga seluruh penghuni asramaku. Sampe-sampe ustadzku
mengucapkan selamat. He.. He.. jadi malu.
Metro, Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar