28 Oktober 2013

BERUBAH!!!


Berubah!!! Apanya yang berubah? Tentu saja bukan berubah menjadi power rangers atau ultraman, apalagi Sailormoon. Hehehe.. Tapi tulisanku ini menceritakan tentang kehidupanku yang kini berubah. Berubah 180 derajat. Mengapa? Kok bisa? Apakah hidup kita bisa berubah-ubah layaknya sang pengembara yang selalu berpindah dari tempat ketempat? Atau seperti seekor bunglon yang jika berpindah tempat maka akan berubah warna tubuhnya sesuai tempat yang
ia singgahi?

Sebuah analogi yang tidak salah, namun tidak tepat. Sejatinya hidup adalah pilihan. Mau tetap berdiri kukuh ditempat atau malang-melintang, berpindah dari satu titik ketitik yang lainnya. Terserah kita sebagai pemilih untuk memilih lakon yang mana yang ingin kita jalani. Hakikatnya hidup juga adalah mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya. Bekal amalan sholih tentunya. Namun dalam mengumpulkan bekal, tentunya butuh yang namanya pengalaman. Ya, hidup butuh pengalaman. Dan pengalaman adalah guru terbaik dalam mengajari kita memaknai kehidupan ini. 

Berbicara mengenai pengalaman, kini tak terasa sudah mencapai 2 bulan aku menjalani kehidupan baruku ini. Mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Menjadi sosok teladan kebaikan ditengah-tengah hiruk pikuknya dunia pendidikan sekaligus nuansa keislaman. Kini aku menjadi pengasuh di Panti Asuhan Budi Mulya Muhammadiyah Sukarame, Bandar Lampung. Dan menjadi tenaga pengajar di MTs Muhammadiyah Sukarame, Bandar Lampung. Ditambah tenaga pengajar bimbel Bahasa Arab di MA Muhammadiyah Sukarame. Semuanya berada dalam naungan komplek Muhammadiyah Sukarame, Bandar Lampung. Jadi statusku sekarang adalah sebagai pengasuh dan pengajar. Dan disini dipanggil dengan sapaan ustadz. Berat rasanya dipanggil dengan sebutan “Ustadz”, karena aku merasa tidak pantas disebut seperti itu. Mengingat ilmu agamaku yang masih sangat minim. Tapi karena memang adat disini seperti itu ya mau bagaimana lagi.

Komplek Muhammadiyah Sukarame - Bandar Lampung
Gedung Sekolah MTs & MA Muhammadiyah Sukarame (Tempatku mengamalkan ilmu)
Disamping banyak kegiatan akademik, tentu saja bekal dalam mengajar perlu dinutrisi ulang. Rasanya kuliah & mondok selama 4 tahun di Metro tidak ada apa-apanya. Masih sangaaat kurang sekali ilmu ini. Maka dari itu aku harus lebih menggiatkan kembali untuk mengulang, mengingat, memuroja’ah ilmu-ilmuku yang telah kupelajari semasa dalam bangku kuliah dulu. Lebih tepatnya kini aku harus banyak belajar lagi. Terutama dalam pelajaran bahasa arab. Masya Allah... perlu belajar ekstra keras untuk memahami ilmu bahasa arab serta cabang-cabangnya.

Sehari-hari rutinitasku adalah sebagai pengajar. dan pengasuh.  Hari, minggu, bulan telah terlewati. Dan tidak terasa sudah genap 2 bulan lamanya kegiatan sehari-hariku seperti ini. Sekilas segala kegiatanku sekarang adalah fokus sebagai pengajar. Memang betul apa adanya, namun azzamku dari dulu tetap ingin menjadi seorang penulis dan pendiri TBM (Taman bacaan masyarakat) – jadi lagi giat-giatnya ngumpulin banyak buku. Dengan tidak meninggalkan kewajiban sebagai pengasuh dan pengajar.

Gedung Asrama Putra Panti Asuhan Budi Mulya Muhammadiyah Sukarame
 Awalnya perubahan yang terjadi dalam hidupku ini aku merasakan canggung sekali. Bisa dikatakan kurang betah, tertekan dan serba salah. Karena harus beradaptasi dengan lingkungan baru, orang-orangynya dan kondisi setempat yang semuanya serba baru. Bahkan  pernah suatu ketika aku mengalami sebuah titik jenuh. Tapi, lagi-lagi kupaksakan jasad dan jiwa ini mengikhlaskan atas apa yang sudah ada dihadapan. Menjalani dengan segenap jiwa dan penuh keridhoan, keikhlasan dan kekuatan secara maksimal dalam menjalaninya.
Kalau diingat-ingat, bahkan belum ada setahun sebelum kehidupanku berubah 180 derajat seperti ini, bisa dibilang aku adalah seorang mahasiswa aktiv dengan berbagai kegiatan intra maupun ekstra dikampus maupun diluar kampus. (aktivis: Red). Organisasi seperti UKM Dakwah Kampus KM3, IMM, bahkan forum kepenulisan di FLP Metro tak luput aku ikuti. Berbagai kegiatan seperti seminar, talk show, pelatihan, bedah buku, pawai, rihlah, outbound, heking, sudah menjadi makanan sehari-hari yang kujalani ketika kuliah plus mondok dulu.

UKM KM3 UM Metro (3 tahun aktif didalamnya)
FLP (Forum Lingkar Pena) Cab. Metro (2 tahun akjtiv didalamnya)
Sejatinya aku merindukan suasana itu. Suasana ketika aku bebas melakukan & bertindak apa saja sesuka hati dan panggilan jiwaku. Karena darah muda apalagi status mahasiswa menjadi tolak ukur diriku untuk selalu bertindak aktif. Kalau diingat-ingat lagi ke waktu yang semakin mundur pas di jaman-jaman SMA dulu, pun sama. Hampir sama. Aku sudah terbiasa aktiv di kegiatan organisasi. Meskipun bukan organisasi intra didalam sekolah. Jadi muatan organisasinya adalah presidium di masing-masing ROHIS sekolah diwadahi dalam satu organisasi lagi yaitu FORKAPMI (Forum Kerjasama Pelajar Muslim) Se-Bandar Lampung.

Jaman waktu SMA dulu (Aktiv sbg anggota FORKAPMI)
 Kini aku tidak bisa menikmatinya lagi. Bukan tidak bisa, namun terbatas ntuk melakukan hal-hal seperti itu lagi. Statusku sudah berubah. Bukan seorang pelajar atau mahasiswa atau mahasantri lagi yang bebas melakukan apa saja, tapi sekarang adalah sebagai seorang guru. Seseorang yang menjadi teladan bagi anak-anak didiknya, seorang yang menjadi sumber bertanya sesuai pelajaran yang diampu, seseorang yang mengamalkan ilmunya tanpa batas.

Kehidupan yang kujalani saat ini adalah sebuah keniscayaan yang harus kujalani. Karena ini merupakan sebagai bentuk pengabdian diriku terhadap persyarikatan Muhammadiyah yang telah banyak menyokong pendidikanku, terlebih ummat. Amanah demi amanah harus dijalani dengan lapang dada dan rasa ikhlas.
Dan akhirnya fase-fase kehidupan harus kita jalani. Senang, gembira, suka, duka, sedih dan perih harus dijalani. Ketika kita baru dilahirkan dari rahim ibu kita, maka fase kehidupan baru saja kita mulai. Dari bayi tumbuh menjadi balita, kemudian anak-anak, remaja, dewasa, hingga tua bahkan sampai kita meninggal dunia.

Sukarame - Balam, 24 Oktober 2013

Ahmad Tarnudzy

4 komentar: