30 Juni 2019

Bukit Sakura; Jepangnya Lampung

Berlibur lebaran 2019 di Wisata Bukit Sakura Lampung

Apa ada pohon sakura di Lampung? Bukannya pohon sakura hanya ada di Jepang? Pertanyaan itulah yang selalu terngiang-ngiang di benakku ketika mendengar ada wisata berkonsep ala-ala Jepang bernama “Bukit Sakura” di Lampung. Tepatnya di kecamatan Langkapura kota Bandar Lampung. 

Titik Utama Bukit Sakura (Aku beserta keluargaku)

Akhirnya pertanyaan-pertanyaan itu terjawab sudah, ketika aku dan keluargaku berkunjung ke destinasi yang sedang hits tersebut pada musim liburan lebaran Juni 2019 lalu. Kali ini aku tidak mengajak istri dan anakku, melainkan aku ikut rombongan keluargaku seperti ibuku, kakak-kakakku, dan keponakan-keponakanku.
Balon Udara

Tidak perlu waktu lama untuk menuju Bukit Sakura, apalagi yang tinggal di kota Bandar Lampung. Cukup lintas kecamatan lalu sampai yang hanya memakan waktu beberapa menit saja. Berhubung aku dan keluarga berangkat dari Kotabumi lalu ke Metro untuk singgah ke rumahku dahulu, maka perjalanan jadi terasa lama. Berangkat dari Kotabumi sekitar pukul 08.00 pagi dan sampai ke Bukit Sakura sekitar pukul 11.00 Wib. 
2 keponakanku yang mengenakan baju khas Jepang

Perjalanan menuju Bukit Sakura aku yang memandu. Aku juga yang memilih ke destinasi tersebut. Sebab aku pernah tinggal di kota tapis berseri itu sekitar 9 tahun. Jadi perjalanan terasa sangat mudah menuju wisata yang beralamat di Jl. Melati Raya, Langkapura, Kota Bandar Lampung, Lampung 35115 ini.
Pohon Sakura; akhirnya bisa megang juga. Hehehe...

Ketika mobil avanza yang aku dan keluargaku kendarai telah sampai di kecamatan tersebut, dengan mengambil jalan Cik Ditiro lalu belok kiri turunan menuju arah Lembah Hijau. Akan tetapi Bukit Sakura lebih dekat dari Lembah Hijau, yakni gang sebelumnya. Ketika ada plang Bukit Sakura, langsung saja belok kiri. Ketika sudah belok kiri, perjalanan agak terasa ekstrim. Jalanan tanah, bergelombang dan berkelok-kelok sedikit membuat pak sopir mengeluarkan keringat. Hehehe...
Sumo (salah satu tempat selfie)

Dan akhirnya sampai juga aku dan keluargaku ke destinasi yang HTMnya Rp.10.000/orang yaitu Bukit Sakura. Yang namanya bukit jelas ada tanjakan ada turunan. Menuju atas (lokasi Bukit Sakura) saja kita harus menanjak terlebih dahulu, yang membuat kita ngos-ngosan dan berkeringat ditambah terik panas matahari yang begitu menyengat.
Do you have watching Kungfu Panda Film?

Setelah sampai diatas, kami bertemu dengan saudara sepupu kami yaitu Kak Hasan beserta istri, mertua dan keluarganya yang berasal dari Way Abung, Tulang Bawang Barat. Setelah itu, aku bergegas mendekati pohon sakura yang terhampar disetiap sudut area wisata. Karena penasaran akan pohon sakura, aku pegang dan amati pohon sakura tersebut. Kira-kira asli atau palsu ya pohon sakura tersebut? Dan jawabannya adalah palsu. Hehe.. setelah kuamati pohon yang berbunga pink ini dari dekat, ternyata  adalah bunga plastik alias buatan. Mungkin bisa dibeli di toko-toko yang menjualnya. Sedangkan batang pohonnya adalah batang pohon jambu yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. 
Bergaya dulu di titik utama Bukit Sakura

Nah, ada beberapa fasilitas yang terdapat di wisata bukit sakura antara lain: puluhan bahkan ratusan pohon sakura buatan, balon udara, lampu-lampu lentera,tempat penyewaan baju kimono khas Jepang, patung kartun Jepang seperti Doraemon dan kungfu Panda, puluhan titik untuk berselfie ria yang unik-unik seperti gambar sumo, terdapat juga puluhan gazebo lengkap buku menu yang bisa kita pesan ke resto yang tersedia disana, kolam renang (bayar lagi sekitar Rp. 25.000), dll.. Banyak kan fasilitanya. 
Foto bersama ibu kami saat masih di Metro sebelum berangkat ke Bukit Sakura

Begitulah pengalamanku berlibur bersama keluarga di Bukit Sakura, bukitnya orang Lampung yang berkonsep Jejepangan. Hehehe... Semoga bisa menjadi alternatif liburan buat kita atau sekedar melepas penat dan lelah akan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Last selamat libur sekolah bagi anak-anak sekolah, dan tentunya buat gurunya juga. Hehehe...



Metro, 27 Syawal 1440 H/30 Juni 2019
Ahmad Tarnudzi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar