Berlibur lebaran 2019 di Wisata Bukit Sakura Lampung
Apa ada
pohon sakura di Lampung? Bukannya pohon sakura hanya ada di Jepang? Pertanyaan
itulah yang selalu terngiang-ngiang di benakku ketika mendengar ada wisata berkonsep ala-ala Jepang
bernama “Bukit Sakura” di Lampung. Tepatnya di kecamatan Langkapura kota Bandar Lampung.
Akhirnya
pertanyaan-pertanyaan itu terjawab sudah, ketika aku dan keluargaku berkunjung
ke destinasi yang sedang hits tersebut pada musim liburan lebaran Juni 2019
lalu. Kali ini aku tidak mengajak istri dan anakku, melainkan aku ikut
rombongan keluargaku seperti ibuku, kakak-kakakku, dan keponakan-keponakanku.
Tidak perlu
waktu lama untuk menuju Bukit Sakura, apalagi yang tinggal di kota Bandar
Lampung. Cukup lintas kecamatan lalu sampai yang hanya memakan waktu beberapa
menit saja. Berhubung aku dan keluarga berangkat dari Kotabumi lalu ke Metro
untuk singgah ke rumahku dahulu, maka perjalanan jadi terasa lama. Berangkat
dari Kotabumi sekitar pukul 08.00 pagi dan sampai ke Bukit Sakura sekitar pukul
11.00 Wib.
Perjalanan menuju
Bukit Sakura aku yang memandu. Aku juga yang memilih ke destinasi tersebut. Sebab
aku pernah tinggal di kota tapis berseri itu sekitar 9 tahun. Jadi perjalanan
terasa sangat mudah menuju wisata yang beralamat di Jl. Melati Raya, Langkapura, Kota Bandar Lampung, Lampung 35115 ini.
Ketika mobil
avanza yang aku dan keluargaku kendarai telah sampai di kecamatan tersebut,
dengan mengambil jalan Cik Ditiro lalu belok kiri turunan menuju arah Lembah
Hijau. Akan tetapi Bukit Sakura lebih dekat dari Lembah Hijau, yakni gang sebelumnya.
Ketika ada plang Bukit Sakura, langsung saja belok kiri. Ketika sudah belok
kiri, perjalanan agak terasa ekstrim. Jalanan tanah, bergelombang dan
berkelok-kelok sedikit membuat pak sopir mengeluarkan keringat. Hehehe...
Dan akhirnya
sampai juga aku dan keluargaku ke destinasi yang HTMnya Rp.10.000/orang
yaitu Bukit Sakura. Yang namanya bukit jelas ada tanjakan ada turunan. Menuju atas
(lokasi Bukit Sakura) saja kita harus menanjak terlebih dahulu, yang membuat
kita ngos-ngosan dan berkeringat ditambah terik panas matahari yang begitu
menyengat.
Setelah
sampai diatas, kami bertemu dengan saudara sepupu kami yaitu Kak Hasan beserta istri, mertua dan keluarganya yang berasal dari Way Abung, Tulang Bawang Barat. Setelah itu, aku bergegas mendekati pohon sakura yang terhampar disetiap
sudut area wisata. Karena penasaran akan pohon sakura, aku pegang dan amati
pohon sakura tersebut. Kira-kira asli atau palsu ya pohon sakura tersebut? Dan jawabannya
adalah palsu. Hehe.. setelah kuamati pohon yang berbunga pink ini dari dekat,
ternyata adalah bunga plastik alias
buatan. Mungkin bisa dibeli di toko-toko yang menjualnya. Sedangkan batang
pohonnya adalah batang pohon jambu yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu
kecil.
Nah, ada
beberapa fasilitas yang terdapat di wisata bukit sakura antara lain: puluhan
bahkan ratusan pohon sakura buatan, balon udara, lampu-lampu lentera,tempat penyewaan baju kimono khas Jepang, patung kartun Jepang seperti Doraemon dan kungfu Panda, puluhan titik untuk berselfie ria yang unik-unik seperti gambar sumo, terdapat juga puluhan gazebo lengkap buku menu yang bisa kita pesan ke resto yang tersedia disana, kolam renang (bayar lagi sekitar Rp. 25.000), dll.. Banyak kan fasilitanya.
Begitulah pengalamanku berlibur bersama keluarga di Bukit Sakura, bukitnya orang Lampung yang berkonsep Jejepangan. Hehehe... Semoga bisa menjadi alternatif liburan buat kita atau sekedar melepas penat dan lelah akan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Last selamat libur sekolah bagi anak-anak sekolah, dan tentunya buat gurunya juga. Hehehe...
Metro, 27 Syawal 1440 H/30 Juni 2019
Ahmad Tarnudzi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar