05 Desember 2013

Wisuda oh wisuda...


Sebuah kisah singkat acara pewisudaanku

Selasa, 19 November 2013

“Wisuda adalah kesyukuran, bukti syukur bagi orang yang berilmu adalah semakin tunduk, tawadhu’ dan istiqomah, kepada Sang Pemberi Ilmu.”



Wisuda merupakan hal yang dinanti-nanti oleh seluruh mahasiswa. Pasalnya diwisuda merupakan salah satu hal yang paling membanggakan, sah menggunakan gelar akademik dan merupakan suatu pengalaman yang takkan terlupakan selama hidupnya. Mengingat untuk mencapai wisuda perlu kerja keras dan pengorbanan (korban waktu, tenaga, uang, dsb).

Kerja kerasnya adalah menimba ilmu atau kuliah  selama kurang lebih 4 tahun lamanya dengan penuh kesabaran. Kenapa sabar? Tentu saja sabar ini mutlak harus ada pada setiap diri seorang mahasiswa, sebab kalau tidak sabar tidak sedikit mahasiswa yang ketika menjalankan kuliah ada yang cuti, kerja, nikah, mengandung anak, juga ada yang lebih mementingkan organisasi dari pada kuliahnya. Lebih parahnya tujuan kuliah ada yang ingin pamer harta, mencari pacar, main-main, dll.
Dan Alhamdulillah aku Ahmad Tarnudzi telah berhasil melewati masa-masa itu. Wisuda pada tanggal 19 November 2013.

Flashback sebelum acara wisuda, pada hari sabtu/16 November aku terlebih dahulu pulkam menuju kotabumi dari sukarame Balam, tempat pengabdianku. Dengan diantar temanku Hamim Tamimi, naik motor menuju stasiun kereta api. Ya kupilih kereta api karena kangen dengan suasananya. Tarifnya adalah Rp 20.000 sungguh diluar dugaanku, padahal pada bulan Mei lalu tarifnya masih Rp 8.000. Ya sih kereta yang kugunakan saat itu yang biasa saja alias kelas ekonomi, tapi sekarang kereta kelas ekonomi sudah tak ada lagi. Ckckckck... :(

Pas adzan asar aku sampai dirumah. Tujuanku pulang tentu saja adalah menyampaikan dan memberitahukan acara wisudaku dihari selasa. Kami berdiskusi, menentukan anggota keluargaku siapa saja yang bisa ikut, juga menentukan tempat tinggal untuk menginap semalam di Metro. Akhirnya yang bisa menghadiri di acara pewisudaanu adalah ibuku, mbakku, dan kakak laki-lakiku yang berda di Siderejo, Lampung Timur. Dan tempat untuk menginap telah diputuskan di Hotel, tepatnya hotel Musdalifah belakang ma’hadku dulu.

Hari senin pagi kulangkahkan kaki ini lagi untuk menuju kota Metro. Tempatku menghabiskan waktu mondok dan kuliah. Kupilih pagi karena jam 08.00 ada pembekalan alumni dari PWM. Dan siangnya jam 13.00 WIB ada gladiresik persiapan wisuda. Namun sayang untuk pembekalan aku tak bisa hadir, karena telat. Jam 10.30 aku bari tiba di Metro. Setelah kukontak teman-temanku, katanya lebih baik tak usah datang karena banyak wisudawan yang hadir pulang lagi karena aula gedung E tempat pembekalan alumni dari PWM sudah padat. Alhamdulillah, kalau begitu aku bisa istirahat terlebih dahulu dipondokku dulu. Sekedar meluruskan kaki dan mempersiapkan gladiresik pukul 13.00 nanti.
Kini jam telah menunjukkan pukul 13.00 WIB, dengan diantar Prastowo salah satu adik tingkatku yang sangat baik dan penyabar, dia mulai meng-gas Mionya menuju kampus. Tiba dikampus calon wisudawan sudah ramai berkumpul dilokasi acara wisuda. Yaitu di lapangan futsal atau depan gedung B. Dari tahun ke tahun, tempat ini memang selalu digunakan untuk wisuda dan mastama.

Kumasuki area wisuda, dan bertemu dengan teman-temanku di FAI angkatan 2009. Sebelum duduk dikursi yang sudah tertera namaku, Endang mengatakan bahwa aku termasuk salah satu wisudawan terbaik dan tempat duduknya terpisah diujung dekat gedung UKM. Dengan perasaan suka cita, kucari-cari kursiku yang berjejeran dengan mahasiswa-mahasiswa terbaik lainnya. Yap akhirnya dapat. Sekitar ada 20 orangan yang termasuk kategori mahasiswa terbaik. Tingkat universitas, tingkat fakultas dan perolehan nilai TOEFL tertinggi. Untuk FAI sendiri, urutan pertama ada Reni Budiarti, selanjutnya ada Hindun, setelahnya ada Putri, baru kemudian menyusul diriku dan tepat berada dibelakangku ada Atikah Al-Ghozali.

Dengan seksama dan mengikuti gladiresik, tiba-tiba datang ustadz Nur dan ustadz Fajar menghampiriku. “Akhi antum yang baca ikrar wisudawan ya?” dengan kaget kemudian aku menjawab “Gak salah tadz? Ane kan ngomongnya gak teges?” “Ga apa2, bisa belajar, yang paling penting adalah makhorijul hurul dan pelafalan bahasa Arabnya.” “Oke deh” ucapku dengan senang hati. Hehehe...

Dan Alhamdulillah, ketika latihan didepan dengan diikuti 900an mahasiswa lainnya, aku lancar memimpin ikrar wisuda, namun sedikit nerveous dan takut kalau ditegur Pak Iskandar, dekan sekaligus dosen asal fakultas hukum paling killer di UM apalagi sampe dikritik langsung dihadapan mahasiswa lainnya. Hiii Syereeeem!!!

Hari telah berganti, kini telah memasuki tanggal 19 November 2013. Itu artinya hari ini hari spesial bagiku. Hari pewisudaanku. Pukul 05.50 aku, ibuku, dan mbakku meninggalkan hotel yang kami tiduri semalam. 130.000 tarif dalam semalam. Tanpa makan hanya untuk biaya penginapan saja. Dengan pakaian pakaian dan penampilan yang sangat rapih, kami bertiga menunggu mobil angkot arah kampusku datang. Sediit cemas karena takut terlambat, akhirnya mobil angkot tiba juga.

Sesampainya dikampus ternyata belum banyak orang yang berdatangan. Kami berhenti ditrotoar depan SMP 2 Metro. Dan disitulah aku memakai baju kebesaran + toganya. Setelah siap kami bertiga berjalan memasuki gerbang kampusku menuju lapangan, tempat acara pewisudaanku. Sebelum sampai kelapangan, sempat berhenti dekat pos satpam untuk berfoto2 dulu dikarangan bunga, hahaha... sdikit narsis dikit.

Tiba-tiba Reni temanku SMS untu segera berkumpul didepn gedung D. Akupun menuju kesana, sedangkan ibu dan mbau langsung menuju ursi undangan dan duduk tenang menanti acara pewisudaan dimulai.

Selama dalam menjalani kuliah, akupun terlibat aktiv

Ngeksis 1
Ngeksis 2

My Family (ki-ka: Teh Ria, Kakak, Emak, Ane) :)

With My Beloved Mom ^_^

Para sahabatku satu angkatan (Di kampus juga ma'had)

 
Dengan teman2 akhwat 1 angkatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar