Tahun 2021 akan segera tiba. Euforia penyambutan tahun baru dari berbagai kalangan mulai tampak di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Dari tahun ke tahun berbagai acara di helat untuk memeriahkan malam pergantian tahun baru. Dari sekadar bakar-bakar jagung, ikan atau ayam di depan rumah, sampai meramaikan jalan-jalan untuk konvoi sambil meniupkan terompet dan menyalakan kembang api.
Sumber Gambar: https://www.google.com/ |
Gegap gempita perayaan tahun baru juga dirasakan oleh berbagai tempat wisata yang ramai dikunjungi para wisatawan. Seperti pantai, gunung, kebun binatang, dan tempat-tempat wisata kekinian untuk sekedar berselfie ria. Tak cuma tempat wisata, berbagai tempat hiburan juga saat moment perayaan tahun baru dipadati oleh orang-orang. Contohnya di mall, pusat perbelanjaan, kafe, kolam renang, dan pasar malam.
Pandemi? Adanya Virus Covid-19? Tak surut menghalangi keinginan manusia demi kepuasannya semata. Seperti yang kita ketahui, Virus Covid-19 belum dinyatakan benar-benar hilang dari negara kita sejak masuknya sekitar bulan Maret tahun 2020 lalu hingga sekarang. Kita hanya bisa berdoa dan berusaha agar Virus Covid-19 ini bisa segera hilang dan mengambil banyak hikmah selama pandemi ini menemani hari-hari kita.
Lantas, sebagai seorang muslim apakah boleh ikut merayakan tahun baru? Adakah larangannya? Mengapa dilarang? Berikut 5 alasan dilarangnya merayakan tahun baru:
1. Bukan Perayaan Umat Islam
Dalam Islam hari raya hanya ada dua, yakni Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Merayakan tahun baru berarti mengikuti dan mengakui perayaan orang kafir. Dalam Islam disebut dengan istilah Tasyabbuh. Tasyabbuh dengan orang kafir sangat dilarang bahkan diharamkan.
Sebagaimana hadits Nabi:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Artinya: "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk
golongan mereka." (HR. Abu Daud no. 4031, dishahihkan oleh Al Albani)
2. Membuang-buang Waktu
Menunggu bergantinya tahun baru kebanyakan orang membuang-buang waktunya untuk hal-hal yang bersifat mubah. Bahkan membiarkan dirinya melakukan perbuatan yang sia-sia tak berpahala. Seperti begadang semalaman, mengobrol yang tidak jelas dan bermanfaat, serta berpergian dengan tujuan menghabiskan waktu ke tempat-tempat hiburan.
Rasulullah Saw pernah bersabda:
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
Artinya: “Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2318 dan yang lainnya)
3. Melakukan Berbagai Kemaksiatan
Sesuatu yang tidak bisa dihindari saat merayakan tahun baru adalah bermaksiat. Tanpa disadari kita bisa terjerumus dalam lubang kemaksiatan. Seperti bercampur baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya, pacaran dengan lawan jenis dengan berboncengan dan mojok di suatu tempat.
Allah Swt berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ Ayat 32)
4. Meninggalkan Kewajiban
Ya, kewajiban kita terhadap Allah Swt. Tidak
dipungkiri, kesibukan kita merayakan dan memeriahkan malam pergantian tahun
baru akan melupakan kewajiban kita sebagai hamba Allah. Seperti meninggalkan
sholat, tilawah Al-Qur’an, dan lain sebagainya.
5. Berlaku Boros
Demi memeriahkan malam pergantian tahun baru, pastinya mengeluarkan banyak uang. Seperti membeli terompet dan kembang api. Belum lagi jika ingin membakar ayam atau jagung. Ditambah berwisata pergi jalan-jalan menghabiskan waktu ke tempat-tempat hiburan.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ Ayat 26-27)
Lalu, apa yang semestinya kita sebagai umat muslim lakukan dalam pergantian tahun baru? Jawabannya adalah MUHASABAH. Muhasabah adalah suatu refleksi diri untuk mengukur sejauh mana kebaikan dan keburukan yang telah dilakukan sepanjang tahun yang berlalu. Dengan tujuan untuk merubah diri menjadi lebih baik dan mempersiapkan bekal untuk menuju tempat yang abadi kelak yaitu negeri akhirat.
Allah Ta’ala berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr ayat 18)
Wallahu'alam Bisshowab, Semoga bermanfaat.
Bandar Lampung, Penghujung Tahun 2020
Al-Faqir ilallah
Ahmad Tarnudzi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar